Seruan PBB : Stop Poligami !

Hari ini di koran Surya(2/2/08) ada berita berjudul, PBB : Stop Poligami!

Isinya adalah seruan dari Komite Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan PBB pada pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan praktek poligami. Mereka berpendapat kalau poligami bertentangan dengan kesetaraan jender. Poin kedua, mereka juga meminta pemerintah Arab Saudi mengklarifikasi apakah mereka akan menempatkan hukum internasional lebih tinggi daripada hukum dalam negeri.

Menurut saya seruan PBB ini sudah tidak benar. Poligami menurut hukum agama Islam asalnya adalah boleh. Mubah. Itu jelas dalam Al Qur’an. Tapi menurut saya poligami akan menjadi sunnah kalau yang dinikahi adalah janda miskin yang beranak 5. 🙂 Dan menjadi haram kalau kita menikah lagi dengan maksud buruk terhadap calon istri.

Saya sendiri hingga kini sebagai seorang laki2 belum berniat berpoligami. Selain karena cinta pada istri dan anak hingga tak ingin menyakiti hati mereka, juga belum ada janda miskin beranak 5 yang meminta saya mengawininya, 🙂  selain karena tahu bahwa beban yang diminta dari berpoligami cukup berat. Tidak hanya materi, tapi juga keadilan emosional.

Tapi adalah kurang logis jika poligami, sebagai produk sah dari sebuah agama dikaitkan dengan isu kesetaraan jender. Permintaan PBB pada Pemerintah Arab Saudi untuk melarang poligami memberi isyarat kalau PBB merasa agama Islam adalah agama yang tidak sesuai dengan kesetaraan jender. Ini sangat absurd !

Ok. Poligami memang memancing pro kontra. Tapi kenapa PBB tidak menekan negara anggotanya untuk melarang pelacuran, daripada melarang poligami? Apakah Dolly, sebagai sumber penularan HIV terbesar di Surabaya sesuai dengan prinsip kesetaraan jender, karena ini berarti perempuan diberi hak untuk menentukan apa yang akan dilakukannya pada tubuhnya sendiri?

Seperti judul sinetron Deddy Mizwar, sepertinya, Kiamat memang Sudah Dekat…