Hujan.
Bau tanah yang disentuh air langit.
Itu pula yang akan menyusupi lubang hidungku
ribuan
tahun nanti.
Sambil menunggu tiupan Isrofil.
Sepi.
Tiada dikenal. Entah siapa mengenang.
Itu pula yang akan kurasa
ribuan
tahun nanti.
Sembari menanti terompet Israfil.
Rusak.
Wadag tak lagi utuh. Kepingan selku tak bertuan. Itu pula yang akan hilang
ribuan
tahun nanti.
Sampai Isrofil bangun lagi.
Bahagia.
Rasa kangen ingin bertemu dengan Cintaku. Cahaya di atas Cahaya. Itu pula yang akan kurasa
ribuan
tahun nanti.
Sampai Kau menemui aku.
Agustus, 2020.
Filed under: perjalanan |
Tinggalkan Balasan