Kebahagiaan Itu Linier

Percaya atau tidak.

Kebahagiaan kita sebenarnya bersifat linier. Datar. Sebelum dan sesudah pergi. Sebelum dan sesudah mencapai sesuatu, seseorang, apapun. Sesaat seperti bertambah dan naik. Tapi pada akhirnya grafik itu akan turun lagi. Kembali datar.

Percaya atau tidak, kebahagiaan itu linier.

Dan sebenarnya tak perlu mendaki puncak 10 gunung dan menjadi dokter spesialis jantung dengan ratusan pasien untuk bertemu pada kalimat ini.

Karena agama sudah bilang, kebahagiaan, ketenangan hati itu hanya pada ingatan akan Allah semata. Itu saja.

Bukan bersandar pada sesuatu, seseorang, atau apapun.

Silakan mendengar saya membacanya di sini.