Sekolah Memperpanjang Hidup

Hari ini membaca artikel kalau ternyata ada korelasi antara sekolah dan usia. So, bersekolahlah agar hidup lama.

Tapi jangan lupa, sekolah lebih lama berarti penderitaan yang lebih lama. Selain ‘mungkin’ adrenalin rush yang lebih lama pula.. Hanya saja, sampai kapan?

But at least, aku senang menemukan artikel ini.
Jadi punya alasan kenapa aku sekolah lagi. Dan lagi….
🙂

Image

Don’t Take Anything Personally

“Don’t Take Anything Personally. Nothing others do is because of you. What others say and do is a projection of their own reality, their own dream. When you are immune to the opinions and actions of others, you won’t be the victim of needless suffering.”

Kurasa Don Miguel Ruiz benar. Lepas dari kontroversi yang ada, tapi di beberapa sisi ia benar.
Sayangnya ia benar.
Duh, betapa kesepiannya kita..

Hujan yang Menderas di Satu Siang Berpeluh

Sering kita ingin segera berpindah dari satu momen ke momen berikut.
Tak sabar. Bergegas.
Padahal momen berikut itu belum tentu seperti yang kita bayangkan.
Dan satu hari, terjebaklah kita pada kerinduan masa lalu.
Kangen pada ketidaksempurnaan yang kita miliki di momen sebelumnya.

Seperti hujan yang menderas di satu siang berpeluh.
Iklan jeans di desktop yang lupa kuganti. Menghantui tidur.

Sampai dimana kita. Akan kemana kita. Tak ada jawab.
Tak ada yang bisa memberi jawab.
But, at least, we agree that the most beautiful and memorable moment is the journey it self. The experience.
Not the result, the destination.

Di depanku seorang lelaki berjalan di pinggir rel. Tak menoleh padaku. Hidup terus berlanjut seperti biasa.

*foto diambil di stasiun Mojokerto saat berangkat ke Surabaya

Hujan dan Tempat Tak Terpetakan.

Siang tadi hujan. Hujan awal November.
Aku melihatnya dari jendela ruang pertemuan cath lab Tan Tock Seng Hospital, Singapore.
Tempat tak terpetakan di masa laluku.
But it happen.

Hujan yang terasa mirip pernah kulihat dari jendela kamarku di Saigon, Vietnam.
Juga bertahun lalu di rumah dinas Puskesmas saat PTT di Grabag, Magelang.

Tidak semata karena secangkir kopi yang kebetulan ada.
Tapi mereka menyusupkan rasa sepi dalam pikuk.
Menyentak.
Mengirim tanya.
Mengingatkan pada sesuatu.
Sesuatu yang terkait dengan jalan hidup. Takdir. Ketidaktahuan. Momentum. Maktub.
Sesuatu yang entah.
Entah apa.


*foto dari google