Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
Beberapa tahun yang lalu, seorang sahabat, seorang ibu dari lelaki kecil bernama Elan, pernah mengirimkan album ini padaku. Ia, yang tak pernah bertemu denganku secara langsung, mengirimkannya begitu saja. Tanpa pretensi apapun. Tanpa maksud apapun. Selain memberi. What a great teacher..
Sebelumnya telah pula dikirim buku-buku yang menurutnya patut kubaca. Buku-buku yang menurutnya akan menginspirasi. Dan tumbuhlah aku, hingga hari ini. Tumbuh cukup besar dan tinggi, hingga bisa pula berbagi.
Terima kasih kepada sahabat lamaku, dimanapun kau berada kini.
Terima kasih pada Pak Sapardi yang membiarkan sajaknya merasuki diri.
Terima kasih kepada Tuhan dan alam semestanya yang telah membiarkanku hidup, membiarkanku belajar, mencintai, dan berbagi. Lantas tumbuh dan belajar menjadi daun. Daun yang kuharap tetap menyuburkan tanah saat ia layu, gugur dan mati. I wish I could be that leaves..
Maafkan aku Tuhan, karena banyak yang belum bisa kulakukan. Terima kasih.
Filed under: perjalanan, seputar hidupku | 5 Comments »