Suatu Siang Saat Langit Demam di Hari Imlek Ditemani Boneka Penjaga.

Langit. Demam. Imlek

Kadang2 kita lupa bersyukur. Dan inilah yang terjadi.
Langit demam.
Di hari Imlek.
Masih untung ditemani Boneka Penjaga, yg kata Langit namanya Viola.

Kadang2 kita juga lupa dan merasa besar. Padahal hidup kita sebenarnya tersambung cuma dari doa-doa orang2 kecil.
Mereka yang tak sengaja kubantu.
Mungkin para pasien. Mungkin juga orang lain yang pernah kutemui.

Alhamdulillah kita masih diberi hidup.
Terima kasih untuk kemarin, hari ini, dan esok.
Apapun yg Kau berikan. Entah itu rasa suka, sedih, sepi, apapun.
Terima kasih.

Singapura, Setahun Kemudian..

Hari-hari ini aku di Singapura. Setahun lalu juga.
Mirip. Tapi tak sama.
Dulu masih sekolah intervensi. Kini tak lagi.
Dulu masih bolak-balik ke Surabaya. Kini tak lagi.

Ah, hidup bergerak terus.
Ada beberapa hal yang harus dilepas.
Ada yang memang hilang.
Ada yang berubah.
Entah kenapa, terasalah kekosongan masa kini.
Rasa kangen pada masa lalu.
Harapan pada masa depan.
Yang seperti televisi hitam putih masa kecilku, terasa kabur. Menyedihkan.
Kadang menyebalkan.

Aku baca di internet hujan melanda tanah air.
Semarang hujan.
Menado dan Jakarta banjir.

Entah kenapa, Singapura hari2 ini biasa saja. Mendung. Tak berhujan.
Padahal kau tahu betapa kini aku merindukan hujan. Hujan yang deras hingga mengetuk kaca jendela.
Juga segelas kopi. Tak banyak. Setengah cangkir saja. Sedikit gula.

Hujan