Aku Ingin Memeluk Ibu

Ada hal-hal tak selalu bisa diceritakan. Termasuk kematian. Ia menelusup di rongga kosong.
Mengiris pelan kewarasan.

Satu per satu teman pergi.
Akankah mati dalam sendiri?
Pertanyaan bodoh. Tapi terngiang.

Benar dirimu di gelap menunggu? Pertanyaan bodoh kedua. Tapi menggema.

Ada rasa rindu pada kampung.
Masa kecil saat berlari mengejar truk tebu tanpa rasa bersalah. Yakin pulang, bahagia karena aku tahu aku ditunggu Ibu di rumah.

Tapi aku tak bisa memeluk Ibu.
Pasien di ruang ICU itu baru saja kutengok. On venti.
Dan aku tahu Izrail ada di sana. Menunggu waktu.

Aku tak ingin ia ikut pulang bersamaku.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: