10 Pertanyaan Tentang Mitral Stenosis

oleh dr M. Yusuf Suseno

1. Apakah Mitral Stenosis?
Mitral Stenosis adalah suatu penyakit jantung, dimana katup atau pintu yang menghubungkan ruang atrium(serambi) dan ventrikel(bilik) jantung bagian kiri mengalami penyempitan, sehingga tidak bisa membuka dengan sempurna. Seperti kita ketahui, jantung terdiri atas 4 ruang besar. Pertama adalah atrium(serambi) kanan, yang menerima darah dari seluruh tubuh, kedua : ventrikel(bilik) kanan yang memompa darah kotor ke paru-paru, ketiga : atrium kiri yang menampung darah bersih penuh oksigen dari paru-paru, dan keempat : ventrikel kiri yang memompanya ke seluruh tubuh.
Nah, pintu penghubung antara atrium dan ventrikel kiri disebut pintu mitral. Apabila terjadi penyempitan pada pintu penghubung antara serambi kiri dan bilik kiri, itulah kondisi yang disebut mitral stenosis.

bhg01ca16f01.gif

2. Mengapa bisa terjadi Mitral Stenosis?
Sebagian besar dari penyempitan katup mitral terjadi karena proses peradangan yang disebut demam rematik. Peradangan ini disebabkan oleh suatu reaksi radang akibat infeksi kuman streptokokus di masa kanak-kanak, yang biasanya tidak begitu disadari. Akibat peradangan ini terjadilah perubahan bentuk dari katup mitral, menjadi lebih kaku, lebih sempit, hingga mengganggu terbukanya pintu mitral secara sempurna. Ini akan berakibat jumlah darah yang masuk ke ventrikel kiri menurun.

mitral-stenosis-lg.jpg

3. Apa yang terjadi bila Mitral Stenosis tidak ditangani?
Ak
an timbul beberapa gejala. Mula-mula akan timbul gejala mudah lelah. Mudah lelah terjadi karena penyempitan pintu mitral menyebabkan pengisian darah ke ventrikel kiri berkurang, hingga darah yang dipompakan ke seluruh tubuh juga menurun. Pada fase lanjut terjadi gejala sesak napas, mula-mula saat aktifitas berat, yang apabila tidak diatasi akan timbul pada aktifitas yang lebih ringan. Sesak ini terjadi karena darah yang seharusnya mengalir lancar melalu pintu mitral tertahan di paru-paru, menyebabkan paru-paru terisi cairan. Dan seperti antrian mobil yang panjang akibat gangguan di pintu tol, lama kelamaan cairan juga akan menumpuk di kaki (bengkak) dan perut (perut sebah dan membesar). Selain itu, juga akan terjadi pembesaran ruang-ruang jantung yang lain, seperti atrium kiri dan ventrikel kanan karena peningkatan tekanan akibat darah yang mengalir tidak lancar. Perubahan bentuk ruang jantung tersebut sering menimbulkan gangguan irama, yang akan memberi keluhan berdebar-debar. Bila tetap tidak ditangani, pasien bisa meninggal karena sesak napas yang sangat berat akibat timbunan cairan di paru-paru, atau penurunan tekanan darah yang berat (syok), dan bisa meninggal mendadak akibat gangguan irama jantung. Baca lebih lanjut

Apapun yang Kau Dapatkan Hari Ini…

apapun yang kau dapatkan hari ini, itu jauh lebih baik daripada Pras, Anggek, dan Kothe.
mereka bertahun di dalam kubur, diam dan mati.
sedang kau bertahun pula masih diberi Allah kesempatan bernafas, hidup, menimang dan melihat anak2mu tumbuh, juga bermimpi… so, kenapa mesti bersedih?
jangan biarkan dunia melukai jiwamu, apapun yang mereka katakan dan perbuat padamu.
karena bukankah Allah terbukti sangat menyayangimu? kenapa tidak bersyukur, menikmati hari ini, menjadikan tiap detiknya sesuatu yang bisa dikenang sekaligus menjadi bekal menjelang kematian?
sungguh tiap harimu adalah anugrah. tiap harimu adalah keajaiban…

Seruan PBB : Stop Poligami !

Hari ini di koran Surya(2/2/08) ada berita berjudul, PBB : Stop Poligami!

Isinya adalah seruan dari Komite Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan PBB pada pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan praktek poligami. Mereka berpendapat kalau poligami bertentangan dengan kesetaraan jender. Poin kedua, mereka juga meminta pemerintah Arab Saudi mengklarifikasi apakah mereka akan menempatkan hukum internasional lebih tinggi daripada hukum dalam negeri.

Menurut saya seruan PBB ini sudah tidak benar. Poligami menurut hukum agama Islam asalnya adalah boleh. Mubah. Itu jelas dalam Al Qur’an. Tapi menurut saya poligami akan menjadi sunnah kalau yang dinikahi adalah janda miskin yang beranak 5. 🙂 Dan menjadi haram kalau kita menikah lagi dengan maksud buruk terhadap calon istri.

Saya sendiri hingga kini sebagai seorang laki2 belum berniat berpoligami. Selain karena cinta pada istri dan anak hingga tak ingin menyakiti hati mereka, juga belum ada janda miskin beranak 5 yang meminta saya mengawininya, 🙂  selain karena tahu bahwa beban yang diminta dari berpoligami cukup berat. Tidak hanya materi, tapi juga keadilan emosional.

Tapi adalah kurang logis jika poligami, sebagai produk sah dari sebuah agama dikaitkan dengan isu kesetaraan jender. Permintaan PBB pada Pemerintah Arab Saudi untuk melarang poligami memberi isyarat kalau PBB merasa agama Islam adalah agama yang tidak sesuai dengan kesetaraan jender. Ini sangat absurd !

Ok. Poligami memang memancing pro kontra. Tapi kenapa PBB tidak menekan negara anggotanya untuk melarang pelacuran, daripada melarang poligami? Apakah Dolly, sebagai sumber penularan HIV terbesar di Surabaya sesuai dengan prinsip kesetaraan jender, karena ini berarti perempuan diberi hak untuk menentukan apa yang akan dilakukannya pada tubuhnya sendiri?

Seperti judul sinetron Deddy Mizwar, sepertinya, Kiamat memang Sudah Dekat…