Sering kita ingin segera berpindah dari satu momen ke momen berikut.
Tak sabar. Bergegas.
Padahal momen berikut itu belum tentu seperti yang kita bayangkan.
Dan satu hari, terjebaklah kita pada kerinduan masa lalu.
Kangen pada ketidaksempurnaan yang kita miliki di momen sebelumnya.
Seperti hujan yang menderas di satu siang berpeluh.
Iklan jeans di desktop yang lupa kuganti. Menghantui tidur.
Sampai dimana kita. Akan kemana kita. Tak ada jawab.
Tak ada yang bisa memberi jawab.
But, at least, we agree that the most beautiful and memorable moment is the journey it self. The experience.
Not the result, the destination.
Di depanku seorang lelaki berjalan di pinggir rel. Tak menoleh padaku. Hidup terus berlanjut seperti biasa.
*foto diambil di stasiun Mojokerto saat berangkat ke Surabaya
Filed under: perjalanan |
Tinggalkan Balasan