Kata Guru saya, ingatlah Allah saat apapun, termasuk saat ngopi di pagi hari.
Kalau Anda nggak suka kopi, ya ingatlah Allah pas menikmati secangkir teh, semangkuk bakso panas, menggendong anak, mengunyah permen, atau pas nonton sepakbola di TV.
Bahkan ingatlah Allah paska lega melepas hajat dengan sangat tuntas di WC umum. Bayangkan kalau Allah nggak mempertemukan kita dengan WC umum itu, bisa-bisa kita ngompol di celana!
Ingatlah Allah saat sehat, saat diberi nikmat, meski nikmat itu seakan tak bermakna karena kita terlalu sering mendapatkannya. Termasuk nikmat masih bisa bernapas tanpa ventilator.
Kalau kita ingat Allah pas sudah stroke, lantas kalau makan atau BAB harus dibantu, atau saat bernapas sudah memakai selang oksigen, itu kelasnya rendah sekali. Karena memang sudah seharusnya kita ingat Allah pas kondisi menunggu maut seperti itu.
Tapi ingat Allah, apalagi dengan perasaan super bahagia saat kita diberi nikmat sekecil apapun, itu yang keren.
Sangat keren.
m.y.s

Filed under: perjalanan |
Tinggalkan Balasan