Hari ini adalah hari pertama gadis kecilku sekolah.
Kupikir ia cukup tangguh untuk langsung kutinggal, karenanya aku hendak terus memutar motor ke rumah sakit. Tapi entah kenapa hatiku tak tenang.
Lantas aku pun turun. Melangkah masuk ke halaman sekolah.
Tergagap di tengah lautan manusia kecil.
Mencoba mencarinya di deretan anak-anak baru. Tak ketemu.
Beberapa menit berlalu. Dimana gadis kecilku?
Ternyata ia ada di luar barisan, berdiri sendiri, di dekatku.
Syukur Tuhan masih mempertemukan kami.
”Nduk, kenapa di sini, kelas satu kan di sana?”
”Tadi aku ditinggal Bapak.”
Jawaban itu terasa benar menusuk. Sebagian ibu-ibu anak2 baru memang berdiri di sana, mengawasi buah hati mereka.
Ah, sesungguhnya, aku tak rela memberikan sebagian waktu anakku pada sekolah.
Mereka yang berisi peraturan dan larangan, tetapi sering lupa memberi alasan. Sekolah yang membebani, yang sering tak membahagiakan.
Atau ini cuma rasa sedih seorang bapak karena anaknya tak lagi kecil?
Aku ingin sekali bisa menungguinya. Memastikannya tak sendiri di tengah manusia. Tapi kurasa pilihan itu pun tak bijak. Tak memandirikan. Tak mendidik.
Akhirnya dari jauh kutinggal ia. Karena mungkin ia sesungguhnya tak sendiri. Ia akan menemukan teman.
Filed under: manusia-manusia, perjalanan | Tagged: Sekolah |
[…] HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH Hari ini hari pertama gadis kecilku sekolah. Kupikir ia cukup tangguh untuk langsung kutinggal, tapi… […]