hari minggu pagi pulang kampung sekalian pergi ke telaga warna di dieng, wonosobo, jawa tengah.
termasuk menyambangi kembali gua semar, tempat Pak Harto pernah bersemadi. eh ternyata siangnya ia meninggal.
hmm, jadi ingat lembaran kelopak mawar yang tersebar di depan pintu gua. sekaligus bau wangi kemenyan menusuk hidung..
sesaat disana aku cuma ingin berhenti sejenak. diam. meniru gunung.
terima kasih gunung…
Filed under: perjalanan, seputar hidupku | Tagged: dieng, pak harto, perjalanan, telaga warna, wonosobo |
Terima kasih, Dieu… karena kawanku bisa melihat bahwa gunung bukanlah gunung 😉
🙂
bagus….sayang nyinggung orang yang sudah meninggal secara tidak sopan…. kasian kamu dosa !!!
waduh, iya.. kasian saya… 🙂