Bercakap dengan Tuhan

Sudah hampir sebulan tulisanku tidak lolos di media. Kadang terasa capek juga menunggu. Tapi kurasa semua itu memang harus kulalui. Bukankah dulu aku berasal dari tiada? Mengapa sedih kalau sekarang ‘sementara’ tak ada?

Jadi ingat dengan definisi zuhud yang kutulis 5 tahun lalu di cermin rumah :

  1. Tidak senang saat mendapat dunia
  2. Tidak sedih saat ditinggalkan dunia.
  3. Tidak sibuk oleh dunia hingga lupa.

Rasanya sudah jauh sekali aku dari rasa zuhud itu. Terlalu disibukkan dengan segala ‘esemelekete’ dan ributnya jagad pewayangan ragawi.

Ah, kurasa sudah saatnya aku kembali pada gua hiraku. Semoga saat keluar bisa berbisik, “Nak, Bapak sudah bisa lagi mendengar suara dan bercakap dengan Tuhan. Kamu sekarang pingin apa Nak? Bahagia?”

2 Tanggapan

  1. back to the center: back to clarity, peace, serenity…

  2. Tetap semangat kawan. Aku juga penulis, tadinya. Sudah 10 tahun aku menjalani hibernasi, tidur panjang seperti beruang kutub. Tapi sekarang gatel lagi nulis, meski cuma di blog dan cuma tulisan ringan alias ecek-ecek.

    Salam kenal.

    http://tobadreams.wordpress.com/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: